Pendahuluan *halah*

hello my friends..

Salam kenal buat semua teman2 yg pastinya fasih berbahasa Indonesia di belahan dunia manapun. Alhamdulillah , Kamu adalah pembaca blog saya yang ke..

Saya hanya mau berbagi cerita dan pengalaman yang kiranya bisa berbagi dgn siapa aja..  hanya cerita-cerita pendek dan ringan yg saya pikir sayang untuk dilupakan begitu saja, so any comment please jgn ragu2 ya untuk post di blog saya ini.. *kalo ada yg salah dalam penulisan, mohon maaf sebelumnya… I’m a Newbie dlm urusan perbloggingan.. pisss :)*

Boo,

that’s me! Ibu Rumah tangga yg Alhamdulillah sdh dikaruniai sepasang buah hati yg masih imut-imut dan 1 gadis  yg sdh bisa dibilang remaja dari suamiku *POP*. Yap! aku menikah dgn POP yg berstatus sbg duda beranak 1. Umur kita jg lumayan berbeda jauh.. kalo POP dulu sdh lulus SMP, aku baru lahir! 😀 😀 😀

Aku dan POP pacaran slama kurang lebih 3 tahun, sebenernya he’s not my type  *big smile*..  TAPI bener apa kata ortu jaman dulu:  “jangan suka ngomong GA SUKA, GA MAU, BENCI tau apalah.. nanti ketulah!” Percaya ga percaya deh sekarang… yg ada aku married ama dia, dan Alhamdulillah 6 tahun sdh terlewati… My Life is so BLESSED.

Apart from my love life, aku dilahirkan di Jakarta, tiga puluh tiga tahun yg lalu dari rahim seorang Ibu rumah tangga dan benih Ayah seorang Polisi. Aku sekarang sdh yatim piatu.. yg hanya mempunyai seorang Kakak laki-laki dari pihak ibuku (beda ayah). Garis besarnya; ibuku (dulu) berstatus janda cerai beranak 2 yg masih kecil, Perempuan & laki-laki.. bertemu dgn ayahku yg (juga) berstatus duda beranak 4, yg menurut cerita msh dibawah umur – perempuan 2 orang & laki-laki 2 orang. Mereka menikah dan lahirlah aku 2 tahun kemudian.

Singkat cerita, Alm. ayahku meninggal ketika aku menginjak kelas 2 SMP. Kakak laki2ku (ibu) bersekolah di Australia dari biaya Ayahnya. sedangkan 4 kakak2ku yg lain mengusir aku dan ibuku dari rumah yg selama ini kami tempati tepat sebelum 100 hari peringatan Alm. Ayahku di hari pertama bulan puasa.. So it was just Me and my Incredible and Greatest Mom in the world , yg pada hari pertama Ramadhan pergi hanya membawa 1 tas pakaian utk berdua meninggalkan rumah Alm. Ayahku di kawasan jakarta Pusat. Terima kasih ya allah, Engkau berikan kasih sayang yg begitu besar kepada aku dan mamaku..

Pendidikanku hanya sebatas Diploma 1 dibidang Hubungan Masyarakat, itu merupakan pilihanku krn aku ingin cepat bekerja membantu ibuku untuk biaya hidup hari-hari kami. hanya berbekal Pensiunan POLRI tentu saja berat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi walaupun Negeri. Kami hidup berpindah-pindah, mencari kontrakan yg sesuai dengan budget di pusat kota sangatlah sulit. jadi kami tinggal di pinggiran Timur Jakarta. Banyak hikmah dan pelajaran yg kami temui dalam menjalani nikmat hidup yg Allah berikan pd saat itu. Kami akhirnya tahu mana yg teman sejati atau mana yg benar-benar Saudara.. Saudara jd teman, teman jadi Saudara. Sembilan puluh delapan persen dari saudara yg kami punya tidak mau menampung kami, mereka risih jika kami aku dan ibuku datang, mereka canggung berbicara dengan kami, makanan untuk berbuka puasapun cepat-cepat disimpan pd saat kami datang bertamu. *Demi Allah ini bukan rekayasa*

Alangkah mulia dan hebatnya Almh.Mamaku, beliau tidak pernah mengeluh walaupun diperlakukan seperti itu oleh kakak dan adik2nya. Aku yg pada saat itu hanya bisa memegang tangannya dan melihat ke dalam matanya memberi kekuatan sebatas yg aku mampu sambil berdoa dan berjanji.. Aku akan memberikan kebahagiaan untukmu Ma.. I promise, Ya allah.. berikan kami kesabaran dan bukakanlah Pintu rizki yg Engkau ridhoi. amin.

… bla…bla…bla… dan sampailah aku di sini sekarang. Hehehehehe.. maaf nanti ceritanya jd sedih, kan janji dr awal mau sharing yg ringan2 aja..

Aku sempat bekerja selama hampir 10 tahun sblm aku menikah. Lebih dari sepertiga belahan duniapun Alhamdulillah telah aku kunjungi. Semuanya berkat doa Almh. Ibuku, dengan hanya bermodalkan D1 aku diterima di perusahaan swasta yg bergerak di bidang Penyelenggara dan Manajemen Pameran perusahaan2 industri besar.  Banyak pelajaran dan pengalaman yg kudapat disana, dari mulai mengoperasikan Komputer, Windows, Mouse, arsip dan berkomunikasi dengan bahasa inggris yg rutin walaupun awalnya belepotan tapi krn terbiasa mendengar dan dipraktekan akhirnya PD! Untuk ukuran gaji yg kudapat pada tahun’95 saat itu dengan latar belakang pendidikan yg minim sangatlah besar untukku dan ibuku. Seperti mendapatkan setetes air di padang tandus.. Nikmaaaattt sekali rasanya.

Lambat laun, seiring dengan waktu, doa dan kesabaran… segala kebutuhan primer aku dan ibuku terpenuhi, begitupun dengan kebutuhan sekunder.  aku sama sekali tidak mau mengusik uang ibuku yg didapat dari hasil pensiun ayahku. Biar itu untuknya menikmati hari-harinya bersama teman-teman sejatinya yg baru.

Sekian lama aku dan ibuku hidup berdua.. menjalani sedih dan senang bersama-sama. Tepat setelah PEMILU 2004, beliau di operasi usus besar. Ibuku tidak pernah sakit, tidak mau ke rumah sakit dan tidak pernah mengeluh apabila merasa sakit. Sebelum PEMILU itu, beliau hanya bilang merasa sebah di perutnya, tidak bisa buang angin dan susah buang air walaupun sdh minum obat pencahar. Kakak laki2ku(australi-pihak ibu) membawa Ibuku ke RS untuk di cek, yg hasilnya.. ada penyumbatan di usus besarnya dan harus dioperasi. Saat itu aku tengah hamil 5 bulan, tidak ada yg memberitahu ku apa penyakit beliau sesungguhnya, baik dari mulut suamiku maupun abangku. Aku menginap di RS, menungguinya dan menjaganya. Beliau senang tapi jg keberatan melihat aku dengan perut besarku tidur di spring bed RS. Aku hanya tersenyum..

Bulan Oktober 2004 pd saat Shubuh, aku flek dan dibawa ke rumah sakit oleh suamiku. Almh. Ibuku menyempatkan dirinya datang berkunjung melihat diriku di ruang persalinan dengan menggunakan kursi roda. Ya hari itu beliau mau opname di RS lagi karena perut bekas operasinya terasa sakit.. Kondisinya smakin lama menurun.. aku mulai curiga. Beliau sangat sedih krn tidak bisa mendampingi aku pd persalinan nanti.. ku cium tangannya, aku bilang.. “Mama cepet sembuh ya… “. Speechless… aku ga tega melihat beliau yg biasanya ceria, jail, sehat, gagah, kuat di atas kursi roda dengan badan yg semakin kurus. jam, 11.32 siang aku melahirkan Diz secara normal didampingi suamiku.. dengan bantuan sedikit vaccum krn posisi kepalanya terlentang.

Sabtu 15 January 2005 jam 00.15 mamaku dipanggil Sang Khalik setelah 6 bulan berjuang melawan penyakit kanker Usus besarnya, beliau kembali kepada-Nya.. Innalillahi wa innailahi rojiun.. Pada saat yang bersamaan ketika aku mengambil wudhu di rumah, saat aku tiba2 merasakan separuh jiwaku tiba2 melayang dari belakang tengkukku..dingin.. dan ketika Abangku mengambil sesuatu dari rumahnya. Tidak satupun dari kami berdua(aku & abangku) yg berada di samping Almarhumah.. why..??

Aku tak kuat menahan tangis pada saat Almarhumah dimandikan dan ketika ibu dari yayasan bunga kamboja melafadzkan “Subhanallah.. bersih sekali Almarhumah! lihat tidak ada 1 kotoran pun yg keluar walau setitik dari badannya”

Allahu Akbar… Subhanallah. Semoga Allah menerima seluruh amal ibadah dan kebaikan mama yang telah dilimpahkan untuk seluruh keluarga.



I LOVE YOU SO MUCH MAA.. and  I REALLY MISS YOU.. YOU ARE MY VERY BEST FRIEND, SEMOGA KITA BERTEMU DI TEMPAT YG ALLAH RIDHOI.. AMIN.


Diz,

 

itu anak perempuanku yg pertama, lahir di hari Rabu Siang bulan Oktober 2004. Yang memberikan aku kekuatan pada saat aku ditinggal pergi selamanya oleh Sahabat Terbaikku.. My Mom.  Saat itu Diz, masih berumur 3 bulan, masih Full ASI, pada saat yg bersamaan aku tidak boleh Stress krn hrs menyusui, ibuku meninggal.  Allah memang Engkau Maha Penyayang.

Diz, skrg umurnya baru menginjak 5 thn. Banyak yg bilang mukanya mirip Papanya.. tapi kelakuan mirip ibunya.. Cerewet, tukang Ngatur hahahaha… She’s very logical, diligent, kritis, matching n’ perfeksionis, talkative or fussy, centil dan girly.

Diz punya hobi menggambar, art and craft juga membaca. Dulu seumur Diz, jangankan bahasa Inggris.. baca, tulis sama itung2an aja baru bisa pas Kelas 1 SD kali.

Diz sekolah di SS Bintaro, kelas TK B. Tgl 7 November yg lalu, Diz tampil di Puri Mall utk mewakili sekolahnya di Pameran Pendidikan bersama teman2 sekelasnya hmmm… ada Kevin, Talitha, Matthew, Kayla, Emma, Yopie, Renald, Jessica dan Ariel. What a great Performance Kak!! She’s very prettyI’m proud of you… XOXOX *happy tears* dan gemulai sekali membawakan tari Selayang Pandang. Yeaayyy!!

Selayang Pandang

Jessica, Diz, Emma @Puri Mall

Ga kerasa, tahun depan Diz udh mau SD. Setelah liburan Lebaran kemarin, aku memang udh mulai ribet cari-cari SD buat dia nanti. Banyak sekolah di Bintaro dan banyak jg yg bagus-bagus. Haha.. homework buat aku as her Mom untuk puter otak, survey dan banyak tanya ke temen2 mengenai sekolah. Dari beberapa Open House didatangi seperti BN di Serpong, TS di Ciputat, PJ, HS dan MIS di Bintaro, rasanya pilihan sekolah jatuh ke MIS Bintaro. *sorry ya aku pake inisial nama sekolahnya aja*

Kenapa MIS… karena yg pertama Diz suka sekolahnya katanya, yg kedua-aku jg tertarik dgn cara mengajarnya dan kurikulumnya, yg ketiga-lumayan dekat dgn rumah ;p

Untuk harga sekolah, jaman sekarang sekolah banyak dimana-mana, Mau yang Negeri, Swasta, National plus, Berbasis Agama ataupun International. Biaya pendidikan rasanya rata2 kalo dilihat tidak berbanding jauh apabila dibandingkan dengan yg sama kwalitasnya. Jarak sekolah jaman sekarang sangat mempengaruhi, dulu rumahku di pinggiran timur Jakarta pergi sekolah di pusat Jakarta ga ada masalah. Coba sekarang!? Macet dimana-mana, sedangkan sekolah di dlm kompleks perumahan sendiri saja, bisa memakan waktu 1 jam kalo berangkat.

Emang bikin sakit perut dan puyeng kepala jg sih awalnya ngeliat biaya2 pendaftaran dan spp bulanan sekolah-sekolah jaman sekarang, tapi memang benar kata orang, “Ada harga, ada rupa”. Kurikulum dan rules pendidikan juga berubah-ubah. Sekarang tinggal kita sebagai Orang tua aja yg harus rajin menabung, mengencangkan ikat pinggang, extra working hard dan mempertebal Ibadah kalo mau anak-anak kita bisa dapat pendidikan yg baik di sekolah bagus dan pastinya jadi orang yg berguna kelak. Amin….


Tar,

“Si Botak Konyol” julukan dari Pop. Malah, waktu awal dalam perut dipanggil Pop;  “Tukijo” hahahaha.. entah dgn alasan apa!
Dia anak laki2ku, yg juga paling kecil. Umurnya baru 3,5 thn. Lahir di hari Senin Sore awal bulan April.  Belum jelas ngomong huruf  ‘R’, easy going, explorer, doyan ngemil, pukongde (pupu dan bokong gede) suka dengan binatang dan CARS.

Tar sdh sekolah jd di CI Bintaro.. beda dengan kakaknya. Hehe.. alesannya karena dulu waktu mau masukin ke sekolah yg sama, biaya masuknya sdh naik , sedangkan sibling discount hanya 5% . Alhasil, aku coba daftar ke lain sekolah.. Jadilah Tar bersekolah di CI ini..

Tgl 30 Oktober kemarin, Tar juara 1 lomba Batik Fashion Show di sekolahnya.. Ini ke-3 kalinya dia Performance acara sekolahnya. Yg pertama waktu Toddler class, nangis di panggung.. Yg kedua, jadi Sapi sukses dengan segala aksinya! Yg ketiga, Fashion Show.. jalan dengan percaya dirinya tanpa ada persiapan sama skali di rumah. Good Job De!

Tar ini punya hobby yang tidak pernah berubah maupun berkurang minatnya dari umur 1 tahun, yaitu kesukaan terhadap Disney CARS! Ooohh… kalo sdh ngomongin Cars, liat mainan atau sesuatu yg bergambar Cars pasti matanya berbinar-binar!

 

Awalnya Tar nonton film Cars itu umur 1 tahun.. kmudian minta di ulang-ulang.. Trs, pada saat jalan2 sama Pakdenya(abangku) Tar dibelikan si miniatur mobil2an Lightning Mc Queen Dirt edition dan blue Chick Hicks yg dia pikir itu adalah The King. Tiap tidur Tar slalu bawa Mc Queen nya, mandipun begitu.. lama klamaan karena trs2an dipegang catnya pun mulai mengelupas ;p
Karena kasian Pop pun, mulai membelikan Mc Queen yg baru, tapi tetap saja yg lama jd andalannya. “DD suka Mc Queen jorok!” katanya.. Love at First sight mungkin hihhi…

Entah ada berapa koleksi mobil2an Cars nya itu, rasanya seperti kolektor sejati mainan Die cast — hanya bedanya kalo Tar begitu beli (blm dibayar) kotak bungkusnya udh dibuka.. sedangkan kalo para kolektor itu kan bungkusnya tetap dijaga agar harga tetap stabil kalo sewaktu-waktu mau dijual. Kalau mobil2an Cars-nya Tar ga bisa dijual ama Boo, lha wong udh dedel duwel a.k.a ngelupas ga karuan catnya hehehehe.. *ngarepdotcom ibunya*

Karakter Cars yg baru dapat kemarin Boost Booster yg matanya bisa kedip2. Ammppuuuunnnn senengnyaaa si DD itu.. setelah ada mungkin 2 bulan mencari Boost dimana-mana akhirnya ketemu di Puri Mall pada waktu performance kakaknya.

Pagi tadi, Tar sdh menagih lg ke Pop “nanti kalo uangnya DD udh penuh lg (celengan), Pop beliin Lizzie ya.. DD blm punya!”
Sdgkan ke aku dia bilangnya… “..Boo kalo uangnya penuh lg beli Tractor ya!”
halah..halah… Deee… kapan selesainya kalo ngumpulin semua karakter yg ada di Cars!

*kalo saja itu bisa dijual lg nantinya.. hahaha tetep ngarep*


 

Pop,

my hubby! Doyan guyon, sabar (kecuali di jalan), penyayang tapi gengsian, bertanggung jawab, jarang marah tapi kalo udh marah bisa bikin geleng2 kepala, logis dan Smart! Hobbynya suka ganti-ganti, kalo lagi suka sama sesuatu – semangatnya bukan main, tapi kalo udh bosen diurusin jg enggak… Bismillah, mudah2an ama istrinya enggak ya Pop!

Sekarang Pop lagi (wajib) mengurangi ngemil. Tekanan Darah, Kolestrol dan Trigliserid nya Tinggi.. hiks.. 😦

Dokternya sdh wanti-wanti kalo Pop harus makan sehat dan olahraga. Sedangkan sebenarnya Pop termasuk yg hobby kuliner. Olahraga yg pernah jadi hobbynya Sepeda. Sampai (pernah) ada 4 sepeda di rumah punyanya, sampai ada yg order dari luar negeri via Internet.  Tapi, spt yg aku udh ceritain td, kalo udh bosen dipegang jg enggak.. yg ada dijualin hehehe..

Kita termasuk jarang berantem,  paling cuma eyel2an soal kecil. Jadi ngambeknya ga lama.. Marah besar pernah terjadi tapi Alhamdulillah.. bisa diselesaikan walaupun makan waktu agak lama.

Pop sekarang jg sdh yatim piatu. Ayahnya meninggal pada bulan puasa tahun ini. Pop adalah 7 bersaudara, keluarga besar.  Dia berada di tengah. Adiknya yang paling kecil umurnya di atas aku.  Senang rasanya berada di tengah keluarga besar. Seluruh Keluarga Besar Pop tidak tinggal di Jakarta, Mereka tinggal 1 kota dengan Cor ~ anak Pop dari perkawinannya dahulu.

Cor anak perempuan dari suamiku sdh berumur 16 tahun. Sekolah dan tinggal dengan ibunya di kota lain. Jadi kalo lagi liburan baru kita bisa ketemu dengannya. Hubungan per telepon atau internet sih konstan. Aku dan Cor bisa dibilang klik untuk ngomongin buku, film dan fashion. Walaupun dia agak sedikit Tomboy. Sebenarnya dengan traumaku di masa lampau dengan anak2 dari Bapakku dulu membuat jalinan awal hubunganku dengan Cor agak sedikit kaku karena ketakutanku. Tapi sedikit demi sedikit aku meminta kepada Allah untuk menghilangkan rasa negatifku dan dengan kesabaran suamiku, Alhamdulillah sekarang berjalan dengan baik sendirinya. Kita menjadi teman.